Musim kemarau telah menjadi tantangan serius bagi banyak wilayah di Indonesia, termasuk Kota Mojokerto. Suhu udara yang meningkat, penurunan ketersediaan air bersih, hingga risiko kebakaran lahan dan polusi udara menjadi ancaman nyata yang dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Dalam menghadapi kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan berpartisipasi aktif menjaga kelestarian lingkungan, terutama selama musim kemarau.
Sebagai kota yang terus berkembang dan memiliki aktivitas masyarakat serta perekonomian yang dinamis, Mojokerto membutuhkan lingkungan yang sehat, udara bersih, serta ketersediaan sumber air yang terjaga. Upaya pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tugas bersama seluruh warga untuk memastikan kondisi lingkungan tetap stabil dan nyaman bagi kehidupan sehari-hari.
Tantangan Lingkungan Kota Mojokerto di Musim Kemarau
1. Penurunan Kualitas dan Ketersediaan Air
Musim kemarau menyebabkan debit air di sejumlah sumber menurun. Meskipun DLH Kota Mojokerto tergolong wilayah perkotaan, sejumlah titik rumah tangga dan fasilitas umum masih bergantung pada sumber air tanah. Jika penggunaan air tidak dikelola dengan bijak, kota dapat menghadapi kekurangan air bersih, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan padat penduduk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Peningkatan Suhu dan Polusi Udara
Kemarau memicu suhu udara lebih tinggi dan memperburuk kualitas udara, terutama apabila terjadi pembakaran sampah atau limbah rumah tangga. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko gangguan pernapasan seperti ISPA, asma, serta masalah kesehatan lainnya.
3. Risiko Kebakaran Lingkungan
Meskipun Kota Mojokerto didominasi kawasan permukiman, taman kota, lahan terbuka, dan pepohonan tetap memiliki risiko kebakaran selama musim kemarau. Tumpukan sampah kering, rumput yang tidak terawat, atau sisa puntung rokok dapat memicu kebakaran.
4. Menurunnya Kualitas Ruang Terbuka Hijau
DLH Kota Mojokerto terus menjaga dan merawat taman kota serta ruang terbuka hijau. Namun, musim kemarau membuat tanaman lebih rentan kering dan layu. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian ruang terbuka dan tanaman di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Mengapa Menjaga Lingkungan Sangat Penting?
DLH Kota Mojokerto menekankan bahwa menjaga lingkungan selama musim kemarau memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat, antara lain:
- Menjaga kesehatan masyarakat dengan memastikan kualitas udara tetap baik.
- Mencegah krisis air bersih melalui penggunaan air secara bijak dan menjaga sumber air tetap bersih.
- Mengurangi risiko bencana lingkungan, seperti kebakaran dan polusi.
- Menjamin keberlanjutan ruang hijau kota yang menjadi paru-paru Mojokerto dan tempat rekreasi warga.
Upaya yang dilakukan bersama akan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah modal utama untuk membangun kualitas hidup dan perekonomian daerah yang lebih baik.
Ajakan DLH Kota Mojokerto: Langkah Nyata Masyarakat di Musim Kemarau
DLH Kota Mojokerto mengajak warga untuk melakukan langkah sederhana berikut demi menjaga lingkungan:
✅ Hemat dan Gunakan Air Secara Bijak
- Gunakan air sesuai kebutuhan.
- Perbaiki kebocoran air di rumah.
- Manfaatkan air bekas cucian sayur untuk menyiram tanaman.
✅ Dukung Penghijauan dan Rawat Tanaman di Lingkungan
- Rawat tanaman di rumah dan lingkungan RT/RW.
- Tanam pohon atau tanaman peneduh yang bisa membantu menjaga suhu di sekitar rumah.
- Ikut serta dalam program penghijauan DLH bila tersedia.
✅ Tidak Membakar Sampah
- Gunakan metode pemilahan dan daur ulang sampah.
- Manfaatkan fasilitas pengumpulan sampah yang telah disediakan pemerintah.
- Laporkan jika melihat aktivitas pembakaran sampah liar.
✅ Jaga Kebersihan Drainase dan Sumber Air
- Jangan membuang limbah ke saluran air dan sungai.
- Bersihkan saluran air di lingkungan untuk mencegah sumbatan dan bau tidak sedap.
✅ Ikut serta dalam Edukasi dan Program Lingkungan
- Ikuti kegiatan sosialisasi atau gotong royong lingkungan yang digagas kelurahan maupun DLH.
- Ajak keluarga dan tetangga turut menjaga lingkungan.
Komitmen DLH Kota Mojokerto
DLH Kota Mojokerto berkomitmen untuk terus:
- Meningkatkan program pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
- Memperluas ruang terbuka hijau dan program penghijauan kota.
- Melakukan penyuluhan dan edukasi lingkungan kepada masyarakat dan sekolah.
- Menyediakan layanan aduan masyarakat terkait isu lingkungan.
Kami percaya, lingkungan yang bersih dan sehat adalah fondasi Mojokerto yang modern, nyaman, dan layak huni bagi semua.
Penutup
DLH Kota Mojokerto mengajak seluruh warga untuk menjadikan musim kemarau sebagai momentum memperkuat kepedulian lingkungan. Setiap tindakan kecil—mulai dari menghemat air, tidak membakar sampah, hingga merawat tanaman—adalah kontribusi nyata bagi kota kita tercinta.
Mari bersama menjaga lingkungan Kota Mojokerto agar tetap hijau, bersih, dan sehat demi kenyamanan hidup hari ini dan masa depan generasi kita.[]








