Bumi Sulawesi Tengah Bergetar: Poso dan Dinamika Patahan Palu-Koro

Bagaimana gempa M5,3 yang menghantam Poso memberi gambaran tentang potensi laten patahan yang membentuk Sulawesi sejak jutaan tahun lalu.

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 16 Juli 2025 - 07:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa Poso M5,3 mengguncang Sulawesi Tengah. (Dok. BNPB)

Gempa Poso M5,3 mengguncang Sulawesi Tengah. (Dok. BNPB)

SULAWESI Tengah kembali diingatkan pada dinamika bumi yang tak pernah tidur, ketika sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Poso pada Senin malam, 14 Juli 2025, pukul 19.52 WITA.

Pusat gempa berada di darat pada koordinat 2,00 Lintang Selatan dan 120,71 Bujur Timur, tepat 67 kilometer barat daya pusat Kabupaten Poso.

Dengan kedalaman hanya 10 kilometer, gempa ini memancarkan gelombang kejut hingga dirasakan di Kabupaten Morowali Utara, Luwu Timur, bahkan Kota Palopo di Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski tidak berpotensi tsunami, guncangan cukup untuk merusak puluhan rumah dan mengusik ketenangan warga.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 20 kepala keluarga terdampak, dan 38 rumah mengalami kerusakan ringan.

“Kami masih mendata kerugian lebih lanjut sambil memastikan tidak ada korban jiwa,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan resmi.

Mengapa Sulawesi Tengah Menjadi Salah Satu Wilayah Paling Rawan Gempa di Indonesia

Poso bukanlah nama baru dalam peta kegempaan Nusantara. Sulawesi Tengah terletak pada zona pertemuan tiga lempeng besar: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Pergerakan lempeng-lempeng raksasa ini ibarat gergaji raksasa yang perlahan-lahan menggerus kerak bumi, membentuk patahan aktif yang menyusuri daratan Sulawesi.

Patahan Palu-Koro adalah salah satu garis sesar paling aktif di Indonesia, membentang dari Teluk Bone hingga Teluk Palu.

Meskipun pusat gempa kali ini tidak tepat berada di atas garis Palu-Koro, para ahli menduga guncangan masih erat kaitannya dengan aktivitas jaringan patahan ini yang bercabang ke arah tenggara.

“Perlu dipahami bahwa sistem patahan di Sulawesi itu sangat kompleks, ibarat jalinan retakan pada kaca,” jelas Dr. Danny Hilman Natawidjaja, peneliti senior bidang gempa bumi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Maka kita tidak bisa mengabaikan potensi guncangan meski magnitudonya sedang.”

Dampak Sosial, Psikologis, dan Ekonomi dari Gempa Dangkal yang Melanda Poso

Gempa dangkal, meskipun skalanya relatif sedang, sering kali menghasilkan kerusakan signifikan karena energi dilepaskan lebih dekat ke permukaan bumi.

Warga di Kecamatan Pamona Barat menggambarkan suasana panik ketika atap-atap rumah bergetar dan kaca-kaca jendela berderak di malam hari.

Beberapa keluarga terpaksa mengungsi ke lapangan terbuka karena khawatir terjadi gempa susulan.

Anak-anak menangis ketakutan, sementara para orang tua sibuk memastikan keselamatan anggota keluarga dan barang-barang berharga mereka.

Kerugian material, meski belum besar, tetap berdampak pada ekonomi keluarga. Banyak rumah yang rusak ringan kini memerlukan perbaikan, sementara sebagian warga menunda kembali ke rumah mereka karena khawatir bangunan sudah tidak aman.

“Kami imbau masyarakat memastikan kekuatan struktur bangunan sebelum kembali menempati rumah,” tambah Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB.

Langkah Mitigasi Risiko Bencana di Wilayah Rawan Patahan Tektonik Sulawesi

Meningkatnya frekuensi gempa dalam beberapa tahun terakhir di Sulawesi Tengah adalah pengingat keras bahwa mitigasi bencana harus menjadi prioritas pembangunan.

Peneliti BRIN menyarankan pembangunan rumah tahan gempa yang lebih terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mengingat banyak rumah warga di kawasan Poso masih terbuat dari kayu atau tembok bata tanpa perkuatan yang memadai.

Selain itu, pendidikan kebencanaan yang menyentuh tingkat sekolah dasar hingga menengah dinilai penting untuk membangun budaya sadar risiko sejak dini.

Simulasi evakuasi, papan petunjuk jalur aman, dan peta kawasan rawan gempa harus diperbanyak, bukan hanya di kota besar tetapi juga di desa-desa terpencil.

“Gempa bumi tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa dikurangi bila masyarakat tanggap,” tegas Danny Hilman.

Peneliti lain dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menambahkan bahwa sistem monitoring gempa yang lebih padat jaringan di Sulawesi kini sedang dikembangkan.

Unttuk mendeteksi getaran sekecil mungkin dan memberi peringatan lebih cepat.

Membangun Kesadaran Lingkungan dan Warisan Geologis Nusantara untuk Generasi Mendatang

Gempa Poso adalah contoh nyata bagaimana bumi, sebagai organisme hidup, senantiasa berubah, bergerak, dan memberi pesan kepada manusia untuk hidup selaras dengannya.

Patahan-patahan tektonik yang mencabik-cabik permukaan bumi tidak hanya menghasilkan bencana, tetapi juga melukis lanskap Sulawesi yang dramatis dan memukau, dari lembah-lembah subur hingga danau-danau yang misterius.

Sebagai bangsa yang tinggal di Cincin Api Pasifik, Indonesia memikul tanggung jawab besar untuk menjaga harmoni antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Gempa bumi tidak hanya menuntut kita untuk membangun struktur yang lebih kuat, tetapi juga untuk merawat pengetahuan lokal.

Menghormati kearifan tradisi dalam membaca tanda-tanda alam, dan memastikan bahwa warisan geologis Nusantara tetap terjaga bagi generasi mendatang.

“Bumi tidak pernah diam, tetapi kita bisa belajar berdamai dengan pergerakannya,” ujar Abdul Muhari.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Kongsinews.com dan Hilirisasinews.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Halloupdate.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatimraya.com dan Hellocianjur.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Teller Bank Nekat Tilep Rp5,2 M, Vonis Ringan Bikin Rakyat Ngamuk!
Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Hari Ini, Letusan Capai 900 Meter di Atas Puncak
Letusan Gunung Marapi 30 Detik, Kolom Abu Tidak Teramati Karena Cuaca Tertutup Awan

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 07:25 WIB

Bumi Sulawesi Tengah Bergetar: Poso dan Dinamika Patahan Palu-Koro

Senin, 7 Juli 2025 - 08:05 WIB

Teller Bank Nekat Tilep Rp5,2 M, Vonis Ringan Bikin Rakyat Ngamuk!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:54 WIB

Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Hari Ini, Letusan Capai 900 Meter di Atas Puncak

Sabtu, 31 Mei 2025 - 15:31 WIB

Letusan Gunung Marapi 30 Detik, Kolom Abu Tidak Teramati Karena Cuaca Tertutup Awan

Berita Terbaru