Ribuan Petani Vietnam Terancam Tergusur Proyek Resor dan Golf Donald Trump

Rencana pembangunan resor 990 hektare di Vietnam memicu kekhawatiran ribuan petani. Bagaimana kompensasi, aturan lahan, dan dampak sosialnya?

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 13 Agustus 2025 - 10:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan Petani Vietnam Terancam Tergusur Proyek Resor dan Golf Donald Trump. (Pixabay.com/Efraimstochter)

Ribuan Petani Vietnam Terancam Tergusur Proyek Resor dan Golf Donald Trump. (Pixabay.com/Efraimstochter)

DI SEBUAH  desa di Vietnam utara, malam-malam terasa panjang dan gelisah.

Bukan karena hujan atau gagal panen, melainkan ancaman hilangnya tanah yang selama puluhan tahun menjadi sumber penghidupan.

Di hamparan sawah dan kebun itu, lengkeng, pisang, dan aneka buah tropis tumbuh subur.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, sebentar lagi tanah itu akan berubah menjadi resor mewah dan lapangan golf seluas 990 hektare.

Proyek ini melibatkan perusahaan real estat Vietnam, Kinhbac City, yang bekerja sama dengan perusahaan milik Donald Trump.

Trump disebut akan menerima lisensi senilai 5 juta dolar AS dan nantinya mengelola kawasan tersebut.

Kekhawatiran Warga Desa Meningkat

Nguyen Thi Huong, seorang petani berusia 50 tahun, mengaku tak bisa tidur nyenyak sejak menerima kabar itu.

Ia bersama ribuan petani lain telah mendapat pemberitahuan resmi dari pemerintah setempat.

“Kami khawatir semua akan kehilangan pekerjaan,” kata Huong kepada Reuters.

Menurutnya, kompensasi yang ditawarkan terlalu kecil untuk memulai hidup baru.

Pemerintah menawarkan ganti rugi sekitar 12 hingga 30 dolar AS per meter persegi.

Nilainya setara Rp 192 ribu hingga Rp 480 ribu per meter, tergantung lokasi lahan.

Bagi petani dengan lahan sempit, kompensasi itu hanya cukup untuk bertahan beberapa bulan.

Selain uang, mereka dijanjikan bantuan beras selama dua bulan hingga satu tahun.

Aturan Kepemilikan Lahan yang Mengikat

Di Vietnam, seluruh tanah adalah milik negara. Warga hanya memegang hak guna atas lahan pertanian dalam ukuran terbatas.

Jika pemerintah memutuskan mengambil kembali lahan tersebut, warga tak memiliki kekuatan hukum untuk menolak.

Protes sering dilakukan, tetapi jarang membuahkan hasil. Sistem ini membuat setiap proyek besar berpotensi memicu konflik.

Terutama jika proyek tersebut menyentuh wilayah yang telah lama menjadi basis ekonomi warga.

Proses Pengambilalihan Lahan

Menurut dokumen yang diperoleh Reuters, proyek ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan wisata strategis.

Kinhbac City bertugas membebaskan lahan dan menyiapkan infrastruktur dasar.

Setelah rampung, pengelolaan akan dipegang oleh perusahaan Donald Trump.

Pemerintah daerah berperan menentukan besaran kompensasi final dan jadwal pengosongan lahan.

Beberapa perwakilan petani menyebut negosiasi berlangsung cepat dan tanpa ruang untuk tawar-menawar.

“Kami hanya diberi pilihan menerima atau pergi,” ujar salah satu perwakilan yang enggan disebut namanya.

Dampak Sosial dan Ekonomi yang Mengintai

Hilangnya lahan akan memutus rantai ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada pertanian.

Dari pedagang bibit, pengangkut hasil panen, hingga pasar desa, semua akan terdampak.

Ahli kebijakan publik dari Universitas Sosial Hanoi, Tran Minh Duc, menilai proyek semacam ini perlu kajian dampak sosial yang mendalam.

“Bukan hanya soal ganti rugi, tetapi bagaimana warga bisa bertahan setelah tanahnya hilang,” katanya.

Jika rencana tetap berjalan, desa itu akan segera berubah wajah.
Yang tersisa hanyalah ingatan tentang tanah yang pernah menghidupi ribuan keluarga.****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Walk Out Delegasi di PBB: Netanyahu Balas Pidato Prabowo Tentang Palestina
Tegangan Laut Cina Selatan Ancam Stabilitas Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Krisis Perbatasan Thailand–Kamboja: ASEAN Tangani Konflik Lewat Diplomasi
Erdogan Tuding Israel Langgar Hukum Internasional dan Sabotase Perdamaian
Demonstrasi Anti-Penangkapan Imigran di New York Ricuh, Polisi Dituding Gunakan Kekerasan Berlebiha
Gamang di Laut, Tumbang di Darat: Sebuah Kisah Mengenai Kaum Nomad Laut Indonesia
Sebelum Dirawat, Paus Fransiskus Sempat Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan
Kelompok Bersenjata Asal Lebanon Hizbullah Secars Resmi Akui Kehilangan Jalur Pasokan Melalui Suriah

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 10:05 WIB

Walk Out Delegasi di PBB: Netanyahu Balas Pidato Prabowo Tentang Palestina

Rabu, 13 Agustus 2025 - 10:38 WIB

Ribuan Petani Vietnam Terancam Tergusur Proyek Resor dan Golf Donald Trump

Rabu, 13 Agustus 2025 - 10:19 WIB

Tegangan Laut Cina Selatan Ancam Stabilitas Ekonomi dan Perdagangan Bebas

Selasa, 29 Juli 2025 - 11:45 WIB

Krisis Perbatasan Thailand–Kamboja: ASEAN Tangani Konflik Lewat Diplomasi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:07 WIB

Erdogan Tuding Israel Langgar Hukum Internasional dan Sabotase Perdamaian

Berita Terbaru

dok suaramerdeka.com

Sport

Tim Sleman Juara Umum dalam Porda XVII DIY 2025

Kamis, 18 Sep 2025 - 17:55 WIB