Kementerian Perdagangan Cek Ketersediaan Minyak Kelapa Sawit Terkait Implementasi Biodiesel 40 Persen

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 3 Januari 2025 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (Dok.Kementerian Perdagangan)n̈

Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (Dok.Kementerian Perdagangan)n̈

23JAM.COM  – Kementerian Perdagangan akan melakukan pengecekan terhadap ketersediaan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

Terkait dengan implementasi biodiesel 40 persen (B40) yang berlaku mulai awal tahun ini.

Biodiesel B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebanyak 40 persen.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip Sawitpost.com, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan hal tersebut dalam keterangannya.

“Pasokannya nanti kita cek lagi, jadi kebutuhan kita, dihitung lagi,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (3/1/2024).

Budi menyampaikan, Kemendag akan melakukan evaluasi guna menentukan kebijakan yang sesuai untuk penyediaan bahan baku B40 dan juga kebutuhan minyak goreng di dalam negeri.

“Nanti kita hitung lagi, kemudian kebijakan apa yang kita lakukan, kita akan evaluasi terus.”

“Evaluasi terus, jangan sampai nanti kebutuhan dalam negeri juga enggak terjadi, harus kita evaluasi,” katanya.

Diketahui, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebutkan bahwa penggunaan bahan bakar campuran biodiesel 40 persen (B40) secara penuh akan berlaku Februari 2025.

Yuliot ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa mandatori B40 telah berlaku sejak 1 Januari 2025.

Namun penggunaan tersebut masih dalam masa transisi dengan masa waktu sekitar 1,5 bulan dari masa mandatori.

“Untuk mandatorinya 1 Januari. (Masa transisi 1,5 bulan) dari 1 Januari sampai Februari,” kata Yuliot.

Ia menjelaskan selama masa transisi akan menghabiskan stok dan juga menyesuaikan dengan teknologi.

Pemerintah terus mempersiapkan implementasi program B40 pada 2025 sebagai bagian dari upaya mencapai ketahanan energi, sekaligus mendukung Indonesia hijau dan berkelanjutan.

Langkah ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan ketahanan pangan dan energi sebagai prioritas nasional.***

Berita Terkait

Indosat Ooredoo Hutchison Fokus pada Transformasi Digital dengan Kepemimpinan Baru
Strategi Baru Kementan Kurangi Impor Pangan, Gandeng Akademisi dan Industri Lewat Riset Terapan
Dampak Krisis Bahan Bakar Minyak dan Harga Melambung: WFH dan Belajar Daring di Bengkulu
Haji Isam Sebut Penunjukan Menteri Kabinet Merah Putih Adalah Hak Prerogatif Presiden
Bulog Catat Serapan Beras Tertinggi, Peran Koperasi Desa Merah Putih Diapresiasi
Telkom Indonesia Pilih Angga Raka dan Dian Siswarini Pimpin Era Baru Digitalisasi BUMN
Distribusi Pangan Ratusan Ribu Ton Bantu Tekan Harga dan Stimulasi Ekonomi Rakyat
Cabai dan Ikan Asin Terindikasi Tercemar Formalin, Bapanas Tingkatkan Edukasi dan Pengawasan Terpadu

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 09:03 WIB

Indosat Ooredoo Hutchison Fokus pada Transformasi Digital dengan Kepemimpinan Baru

Kamis, 29 Mei 2025 - 07:09 WIB

Strategi Baru Kementan Kurangi Impor Pangan, Gandeng Akademisi dan Industri Lewat Riset Terapan

Rabu, 28 Mei 2025 - 14:31 WIB

Haji Isam Sebut Penunjukan Menteri Kabinet Merah Putih Adalah Hak Prerogatif Presiden

Rabu, 28 Mei 2025 - 13:44 WIB

Bulog Catat Serapan Beras Tertinggi, Peran Koperasi Desa Merah Putih Diapresiasi

Selasa, 27 Mei 2025 - 20:34 WIB

Telkom Indonesia Pilih Angga Raka dan Dian Siswarini Pimpin Era Baru Digitalisasi BUMN

Berita Terbaru