DI TENGAH tengah bayang-bayang konflik internal berkepanjangan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersiap menggelar Kongres Persatuan pada akhir Agustus 2025.
Sorotan kini tertuju pada figur calon Ketua Umum PWI Pusat yang dinilai mampu menyatukan kembali organisasi wartawan tertua di Indonesia ini.
Akhmad Munir, Direktur Utama LKBN Antara, menyatakan siap bertarung dalam kontestasi lima tahunan itu. Ia membawa satu misi utama: rekonsiliasi demi kembalinya marwah PWI sebagai rumah besar wartawan Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bismillah, saya maju untuk membawa PWI kembali bersatu, dengan melakukan rekonsiliasi,” tegas Munir di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Munir dikenal luas sebagai wartawan yang merintis karier dari bawah. Sosok yang akrab disapa Cak Munir ini menegaskan komitmennya untuk tidak sekadar hadir sebagai kandidat, tapi sebagai pemersatu dan pembaharu.
Punya Darah PWI, Pengalaman Jadi Modal Kuat
Munir bukan nama asing di tubuh PWI. Ia pernah menjabat Ketua PWI Jawa Timur selama dua periode, dan aktif sebagai anggota sejak memulai karier jurnalistiknya pada 1991.
Baca Juga:
Melestarikan Lingkungan di Palu: Upaya Nyata Menjaga Bumi dari Tanah Tadulako
Walk Out Delegasi di PBB: Netanyahu Balas Pidato Prabowo Tentang Palestina
“Darah saya PWI. Sejak awal jadi wartawan, saya selalu bersama organisasi ini,” ujarnya.
Jejak panjang Munir di dunia jurnalistik dan organisasi dianggap sebagai kekuatan utama yang menjadikannya kandidat potensial dalam kongres kali ini.
Ia juga dipercaya memiliki hubungan baik dengan berbagai kelompok di tubuh PWI yang saat ini mengalami friksi internal.
Serap Aspirasi Daerah, Bentuk Komitmen Serius
Berbeda dari kebanyakan kandidat, Munir memilih pendekatan akar rumput dengan menyerap masukan dari daerah-daerah.
Baca Juga:
Rahasia Sukses Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Acara Perusahaan
Audit BPKP Temukan Kerugian Rp9,8 Miliar Dari Kasus Kapal Pesiar
Pigmentasi Bibir Bisa Reda dengan 4 Perawatan Alami Hemat Budget
Ia aktif berdiskusi secara daring dengan wartawan senior dari berbagai provinsi. Hal ini dilakukan guna memperluas perspektif dan mendalami kebutuhan nyata para anggota PWI di lapangan.
“Masukan dari daerah sangat penting. Ini akan jadi bekal untuk memajukan PWI secara merata,” ujar Munir.
Ia juga mulai intensif membangun komunikasi lintas generasi dan lintas kubu di internal PWI. Baginya, kekuatan organisasi justru lahir dari keberagaman yang diikat oleh semangat kolektif.
Butuh Figur Penengah di Tengah Konflik PWI
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, dinamika di internal PWI cukup tajam.
Tercatat, muncul lebih dari satu versi kepengurusan pusat pasca Kongres Bandung 2023. Polemik ini turut memicu keresahan di kalangan anggota daerah.
Hingga saat ini, setidaknya ada tujuh nama yang digadang-gadang sebagai kandidat Ketum PWI Pusat periode 2025–2030.
Baca Juga:
Antrean Panjang BBM Non-Subsidi, Lonjakan Konsumsi Capai 1,4 Juta KL
Harga Jagung Rp 6.628/kg, Ini Respons Pemerintah untuk Peternak
Panen Gadu 2025 Sukses, Stok Beras Januari–September Capai 28 Juta Ton
Selain Munir, muncul nama Atal S Depari, Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang, Teguh Santosa, Johnny Hardjojo, dan Rusdy Nurdiansyah.
Namun, pengamat menilai perlunya figur baru dari luar lingkaran konflik utama.
“Tokoh seperti Munir atau Lutfil Hakim bisa menjadi jalan tengah,” ujar Sholahuddin, wartawan senior dan mantan redaktur Jawa Pos.
Menurutnya, figur-figur ini dikenal memiliki integritas, komunikasi yang baik, serta kredibilitas lintas generasi.
Misi Digitalisasi dan Marwah Organisasi
Munir tidak hanya bicara soal rekonsiliasi. Ia juga membawa gagasan besar untuk mempercepat adaptasi digitalisasi organisasi.
“PWI harus bisa beradaptasi. Dunia jurnalistik berubah cepat, dan PWI tidak boleh tertinggal,” katanya.
Ia menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas anggota, pemanfaatan teknologi, dan penguatan posisi organisasi dalam peta pers nasional maupun global.
Tak hanya itu, Munir bertekad mengembalikan marwah PWI sebagai organisasi pers yang bermartabat, berwibawa, dan mampu berdiri tegak dalam dinamika sosial-politik.
Kongres Persatuan nanti akan menjadi momentum penentuan arah organisasi lima tahun ke depan. Dan publik pun menunggu.
Apakah PWI akhirnya menemukan figur yang mampu menyatukan kembali rumah besar para wartawan Indonesia ini.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Arahbisnis.com dan Belanjaoke.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Delapannews.com dan Apakabarindonesia.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center















